Sabtu, 05 Oktober 2019

Jangan Lewatkan Smamita Sidoarjo Sabet Juara 3 Inspection

Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo memenangi arena Inspection (Instrumentation Paper Competition) . Perlombaan karya ilmiah tingkat Jawa Timur itu digelar oleh Fakultas Vokasi ITS Surabaya. Team Smamita yang beranggotakan tiga orang siswa itu menyapu juara 3, dengan menyisihkan minimal 150 team lain di Jawa Timur.

Ke-3 siswa itu yakni Besar Krisna Wandana, Arsyita Intan Amalia, serta Amanda Reza Andriani. Mereka sebagai siswa kelas X IPA 1 Smamita. Ambil obyek medical technology, mereka membuat alat infus berbasiskan mikrokontroler serta sensor infrared. Alat itu sanggup memantau cairan infus waktu dimanfaatkan pada pasien, dengan pancarkan gelombang nada waktu cairan hampir habis.

Hebatnya, dalam ikuti arena itu, mereka persiapkan semua kebutuhan dalam tempo 1 bulan. “Karena bersamaan dengan UTS, sampai-sampai harus pandai-pandai membagi waktu, ” papar Besar, Jumat (5/4) .

Inspirasi membuat alat itu berasal dari penelitian mereka di internet. “Banyak berita mengenai penyimpangan infus, sebab terlambat ditukar, ” tambah Besar.

Mereka lalu berinisiatif mau membuat alat itu supaya dapat menunjang petugas kesehatan dalam menganti infus.

“Kalau hingga sampai infus terlambat ditukar, darah pasien dapat naik keatas, ” sahut Arsyita.

Langkah kerja alat itu termasuk simpel. Harga murah. Cuma dibutuhkan modal Rp 170 ribu buat membuat. Dengan berikan sensor infrared dibawah botol infus, yang terkait dengan mikrokontroler atmega8. Alat itu akan mengalkulasi banyaknya tetesan cairan infus yang di kaitkan dengan monitor kecil buat memperlihatkan debet cairan yang ada.
Simak Juga : cara menghitung tetesan infus

“Satu botol infus bisa membuahkan kira-kira 5. 600 tetesan, terkait dosis yang diberi, ” tambah Arief.

Bahtiar Adi Saputra bertindak sebagai guru pembimbing mengatakan bahagia dengan perolehan itu. Lebih sewaktu team Smamita sanggup tembus set final. “Dari 10 team yang selamat final, Smamita memberikan tiga team. Sayangnya yang menggapai juara cuma satu, ” ucapnya.

Team dari Smamita pun memperlihatkan karya power bank solar cell serta detector gempa bertenaga air. “Sebenarnya banyak karya dari beberapa siswa yang akan berperan serta. Tapi ada batas paket peserta, ” katanya.

Pada April kelak, beberapa siswa Smamita merencanakan mengadakan pameran beberapa puluh pembaruan terbarukan. Karya-karya asli siswa-siswi Smamita yang udah ikuti program Study Tur akan dipamerkan. “Setiap siswa mesti membuat karya yang terjalin dengan pembaruan modern, ” ucap Wakahumas Smamita Emil Mukhtar. 
Artikel Terkait : cara menghitung dosis obat

Penduduk Kota Delta dapat hadir pameran itu. “Bisa sama sama berbagi berkaitan inspirasi atau inspirasi. Siapa tahu siswa kami miliki animo buat mengembangkannya berubah menjadi karya fakta, ” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar