Selasa, 15 Oktober 2019

Alasan 2 Polisi Prancis Ditarik Senjata Dinasnya

Otoritas Prancis udah mengambil alih senjata dinas dari dua polisi atas perkiraan terkena radikalisme. Ini dilaksanakan menyalip pembunuhan empat polisi minggu waktu lalu.

Aktor pembunuhan dalam serangan 3 Oktober itu merupakan satu orang ahli IT kepolisian sebagai mualaf lebih kurang 10 tahun waktu lalu. Menurut beberapa penyelidik, pria itu terakhir udah menjadi radikal.
 Simak Juga : pangkat polisi

Buntut penusukan maut itu, Kementerian Dalam Negeri Prancis dalam dorongan buat memaparkan bagaimana faksinya melepaskan sinyal tanda peringatan dari satu orang pegawai yg udah beberapa tahun kerja di tempat kepolisian Paris, tempat ia menikam empat koleganya sampai meninggal.


Sumber kepolisian Paris menuturkan seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (12/10/2019) , dua polisi yg ditarik senjata dinasnya, pun atas keraguan kalau mereka udah jadi radikal. Tidak dijelaskan jatidiri ataupun pangkat ke-2 polisi itu.

Artikel Terkait : Kamus Bahasa Sunda
Sumber itu memasukkan, satu diantara dua polisi itu bahkan juga terancam buat tidak diaktifkan.

Didapati kalau semua polisi Prancis memanfaatkan pistol semiotomatis jadi senjata dinas.

Kementerian Dalam Negeri Prancis diadukan udah membuat satu unit teristimewa buat melacak peluang beberapa radikal di kelompok pasukan keamanan negeri itu.

Media massa Le Parisien memberikan laporan minggu ini kalau, 19 pegawai Kementerian Dalam Negeri sekarang tengah dalam pengawasan sebab disangka terkena radikalisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar