Rabu, 25 September 2019

Jangan Lewatkan Tetapkan Rektor UI Terpilih 2019-2024

Dari tujuh calon rektor Kampus Indonesia (UI) periode 2019-2024 sekarang cuma tinggal tiga nama. Mereka yaitu Prof. Dr. rer.  nat. Abd Harris ; Prof. Ari Kuncoro, S. E. , M. A. , Ph. D ; Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG (K) . Ketiganya akan melakoni debat, Rabu (25/9/2019) ini hari di balai sidang Universitas UI Depok. Selesai debat akan diputuskan jadi rektor dipilih.

Prof. Drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M. Sc. , Ph. D, jadi ketua pelaksana penentuan rektor menuturkan, hasil akhir diperoleh melalui prosedur seleksi yang dijalankan UI bekerja bersama dengan instansi seleksi profesional yang mencakup beberapa bagian penilaian.
Simak Juga : mea adalah

“60 prosentasenya yaitu bagian presentasi, 20 prosentasenya yaitu bagian pembawaan, serta 20 prosentasenya yaitu bagian kompetensi. Ke-3 aspek ini jadi isyarat penilaian paling besar dalam proses penentuan rektor kesempatan ini, ” tuturnya dikutip dari ui. ac. id.

Menurut dia, pertanyaan-pertanyaan dari beberapa panelis punya maksud menggali lebih dalam eksekusi visi serta misi dari beberapa calon rektor. Sampai tergali serta tereskplorasi secara baik.

“Para calon rektor pun memperoleh perspektif-perspektif baru pada visi serta misinya itu, ” imbuhnya.

Selanjutnya calon rektor UI tiga besar :

Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris

Dia adalah Dekan FMIPA UI yang masih memegang sampai saat ini. Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris. lahir di Pemalang, Jawa Tengah, 21 September 1970. Dia berlatar belakang keluarga petani. Dalam kehidupannya terbetuknya pribadi yang disiplin serta kerja keras.

Abd Haris dapatkan gelar sarjana serta magisternya dari FMIPA UI dari Departemen Fisika. Setelah itu meneruskan pendidikan doktornya di Kiel Univeristy dalam bagian Geofisika. Sampai sekarang meraih tingkat paling tinggi dalam bagian akademik. Yaitu, jadi satu orang Guru Besar.

Baca Pun : Dorong Politik yang Demokratis, UGM Undang Team Sukses Capres-Cawapres
Sepanjang jadi Dekan di FMIPA UI, dia bawa banyak pergantian yang disinyalir dengan pertambahan sarana kesejahteraan. Dua gedung laboratorium Analisa Multidisiplin Pertamina-FMIPA UI pun sukses dibuat serta hibah sebesar tujuh miliar dari Cahaya Mas Grup pun diterimanya buat utilisasi gedung itu.

Terkecuali itu, kerja sama di antara beberapa perusahan seperti Schlumberger pun udah diraih. Dalam bagian analisa, Prof. Abd Haris pun sukses bikin FMIPA jadi penghasil publikasi paling besar ke-2 di UI dengan efek positif bertambahnya Guru Besar sampai 117 %.

Di luar UI, Prof. Abd Haris pun tersebut aktif terkait dalam Himpunan Pakar Geofisika Indonesia (HAGI) , serta tercatat jadi vice president. Dalam penentuan Rektor UI periode 2019-2014, Prof. Abd Haris punyai visi “Mengembangkan serta mentransformasi Kampus Indonesia jadi kampus teratas pada tingkat global dengan masih membela nilai-nilai Kampus Indonesia”. Program-program yang di uraikan lewat HARIS for UI, adalah Human Capital, Acceleration, Reform, Integration, serta Sustainability.

Prof. Abd Haris menuturkan, UI punyai peranan yang begitu besar lantaran merupakan kampus paling baik di Indonesia. Dalam programnya, dia menuturkan jadikan UI jadi kampus yang mandiri serta otonom dan sanggup selesaikan pelbagai soal.

UI pun dikehendaki dapat jadi agen reformasi serta analisa dan mesti adaptif serta peka lantaran dunia yang bertambah maju ini. Dia pun membicarakan program buat jadikan UI jadi kampus yang teratas serta mesti jadikan dan membuahkan lulusan-lulusan teratas. Perihal ini tidak lain buat dapat menantang pelbagai soal bangsa.

Prof. Ari Kuncoro, S. E, M. A, Ph. D.

Pria ini lahir pada tahun 1962 ini. Mencapai gelar sarjananya di FEB UI dengan konsentrasi Ekonomi Moneter, master of arts dari Univerity of Minessota, serta mencapai gelar Ph. D-nya dalam bagian Pengetahuan Ekonomi dari Brown University.

Prof. Ari adalah Guru Besar dalam bagian Pengetahuan Ekonomi di FEB UI dengan google h-index 14 serta menempati rangking pertama di Indonesia buat sitasi karya ilmiah menurut RePEC.

Baca Pun : Junjung Mitigasi Tragedi Masuk ke Kurikulum Pendidikan
Sebelum jadi sampai begini, Prof. Ari mengawali profesinya di LPEM FEB UI jadi asisten periset. Sepak terjangnya dalam akademisi terus bersambung sampai ia jadi Wakil Dekan FEB UI hingga sampai jadi Dekan FEB UI seperti sekarang.
Artikel Terkait : pengertian hokum

Terkecuali itu, dia pun punyai kesibukan lain dalam profesi akademisnya seperti membuat kerja sama analisa dengan Brown University, NBER (National Bureau of Economic Research) , NSF (National Science Fondation) di Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya sudah diberitakan dalam jurnal yang punyai rekam jejak internasional.

Sampai sekarang dia pun aktif dengan kesibukan di luar FEB UI seperti jadi anggota East Asian Economist Association serta jadi professor tamu di Brown University serta Australian National University.

Dalam penentuan rektor UI periode 2019-2014 ini, Prof. Ari bawa visi “Menuju Kampus Indonesia yang inovatif, mandiri, unggul, inklusif, serta bermartabat”. Dalam mendukung visinya itu, Prof. Ari menuturkan punyai beberapa program yang diantaranya fokus pada tim work.

Menurut dia berlangsungnya rupiah yang melemah, export yang mengalami penurunan, diakibatkan SDM Indonesia yang tidak guyub dengan cara internasional.

Prof. Ari punyai program yang diperuntukkan buat mahasiswa. Adalah, bikin pendidikan yang berbasiskan sinergi.

“Selama ini yang dibuat yaitu individualis, dengan IPK tinggi, lalu kalau jadi tim work payah, ” ujarnya.

Diterangkan, kalau tim work itu penting lantaran tidak dapat cerdas sendirian. Oleh karena itu akan diagendakan program paper grup, project grup, dan sebagainya.

“Dan tersebut program yang akan dicoba agar SDM Kampus Indonesia bisa bertindak buat mengawasi negara dan bangsa kita. Mungkin sekarang ada banyak CEO yang datang dari Kampus Indonesia, tapi kita tidak jelas lima tahun depan, ” tutupnya.

Baca Pun : Langkah Persiapan Legalisasi Lembaga Unpad
Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K) , MPH

Dia adalah Ketua Komisi 2 Senat Akademik UI periode 2019- 2024 sekalian Wakil Direktur Bagian Peningkatan Usaha serta Pembaruan Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran UI (IMERI FK UI) .

Dia adalah lulusan Pengetahuan Kedokteran di FK UI. Dia ambil gelar S3 serta ambil Magister jurusan Manajemen Rumah Sakit di Kampus Gajah Mada (UGM) .

Bicara berkenaan pengalaman, dia pernah jadi Wakil Ketua Senat Mahasiswa FK UI periode 1993-1994, Koordinator Peningkatan Analisa Fakultas Kedokteran UI diperiode 2010-2014, lalu Sekretaris Bagian Interaksi Internasional serta Kerja sama-sama MEA Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia periode 2015-2018.

Prof Budi mengangkut objek “Membangun Kampus Indonesia Jadi Ruang Knowledge Economy Lewat Entrepreneurial University” dalam visi misinya jadi calon rektor UI. Dia ingin membuat UI dalam 3 bagian. Adalah bagian analisa serta tehnologi ; akademis serta kemasyarakatan ; serta kewirausahaan serta sinergi.

Di sektor Analisa serta Tehnologi, Prof Budi punyai tiga misi. Adalah pimpin pendidikan tinggi berbasiskan analisa serta pembaruan ; mengakselerasi implementasi entreprenuerial university dalam bagian pendidikan, analisa serta service warga ; dan menambah kehadiran serta peranan Indonesia di dunia internasional.

Sedang dalam Akademis serta Kemasyarakatan, dia ingin membuat lulusan UI jadi pemimpin warga ; mengakselerasi penambahan kualitas pendidikan lewat kerja sama seperti lembaga pendidikan berkualitas dunia (joint degree) ; serta aktif menopang pemerintah dan ikut serta dalam membuat ketahanan, kemandirian serta daya saing bangsa.

Setelah itu dalam bagian Kewirusausahaan serta Sinergi dia pun punyai 3 misi. Adalah, membuat kemampuan serta melibatkan semua sumber daya dalam meraih arah bersama dengan ; membuat budaya pebisnis untuk semua sivitas akademika ; serta buka pintu seluas-luasnya dalam faktor sinergi dan kemitraan dengan alumni, pemerintah, industri serta warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar