Kamis, 05 September 2019

Yuk Temukan Penemu Matematika Ratusan Tahun Sebelum Eropa

India membuahkan penemuan matematika fantastis sejumlah masa sebelum ilmuwan negara Barat. (Getty Images)

Seperti Cina, lama India udah dapatkan fungsi besar dari desimal atau metode bilangan yg memanfaatkan basis sepuluh.

India mulai mengaplikasikan metode desimal paling tidak pada masa ke-tiga.

Desimal masih tetap kita pakai sampai waktu ini. Dalam metode ini, tempat angka perlihatkan grup, beberapa puluh, beberapa ratus, beberapa ribu, dll.

Kita gak tahu bagaimana India temukan metode desimal. Tetapi mereka semestinya menyempurnakan serta letakkan basic angka satu sampai sembilan yg dimanfaatkan di penjuru dunia.

Lebih dari itu, India bahkan juga membuat angka baru : 0.

Matematika bikin kaisar Cina dapat meniduri 121 wanita tiap 15 hari
Disaat banyak ilmuwan India tolak teori Einstein serta Newton, serta ucap technologi telah diketemukan di masa Mahabharata
Maryam Mirzakhani, wanita pertama peraih " Nobel Matematika " , tutup umur
Gak lebih dari area kosong
Pemakaian desimal pertama di India didapati tampak pada masa ke-9, walaupun banyak faksi yg meyakini warga India udah pakai desimal beberapa ratus tahun awal kalinya.

Angka desimal itu diketemukan dalam sesuatu tembok di candi kecil di area Benteng Gwailor, India sisi tengah.

Tempat itu adalah pemujaan pada matematika sebab menyimpan angka 0.

Gwalior FortressSebuah candi kecil di benteng India didapati jadi tempat pertama pemakaian angka 0. (Getty Images)

Yg mengagetkan, sebelum India temukan angka itu, 0 belum pernah ada di dalam ilmu dan pengetahuan.

Peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia, serta Cina memang mengetahui ikon 0, tetapi bukan jadi angka, namun suatu area kosong.

Merupakan beberapa orang India yg mengedit 0 berubah menjadi angka dengan cara terus. Ide itu lalu merevolusi matematika.

Mulai sejak itu sampai saat ini, angka 0 sangat mungkin kita bikin angka dalam jumlahnya besar dalam trik yg amat efektif.

The zero in GwailorAngka 0 paling tua diketemukan di tembok suatu candi di India. (BBC)

Simak Juga : rumus turunan trigonometri

Bagaimana mereka temukan 0?
Kita tidak akan tahu dengan cara persis.

Tetapi kayaknya buah pikiran serta ikon 0 datang dari hitung-hitungan bermedium batu di atas tanah.

Disaat batu-batu itu diambil, suatu lekukan terus ketinggal di tempatnya. Ini dikira merepresentasikan pergantian dari ada berubah menjadi tdk ada.

Tetapi mungkin saja ada faktor kultural dibalik penemuan angka 0 ini.

Hole on the groundKalkulasi yg dibikin di atas tanah tinggalkan lubang bundar selesai pengurangan. (BBC)

Ide tanpa ada serta keabadian merupakan sisi dari metode keyakinan India kuno.

Baik agama Buddha atau Hindu menyakini ide tanpa ada dalam ajaran mereka.

Oleh karenanya, gak mengejutkan kalau suatu budaya yg minat pada tanpa ada bisa membantu buah pikiran angka 0.

Warga India bahkan juga memanfaatkan terminologi shunya yg merepresentasikan buah pikiran filosofis mengenai kekosongan jadi makna baru pengetahuan matematika.

Shunya mudra
Ini merupakan shunya mudra, suatu gestur yg dikultuskan dalam ajaran Buddha serta Hindu. Dalam bahasa sansekerta, shunya bermakna kekosongan, pembukaan, atau area. (Getty Images)


Dari 0 sampai jumlahnya gak hanya terbatas
Ahli matematika termashyur India, Brahmagupta, perlihatkan beberapa pemakaian basic angka 0 pada masa ke-7.

Peraturan basic itu masih tetap di ajarkan di sekolah di beberapa pelosok dunia sampai saat ini.

1 + 0 = 1

1 - 0 = 1

1 x 0 = 0

Indian numbers of the 9th centuryPenciptaan angka 0 sangat mungkin penemuan-penemuan lain dalam matematika (BBC)

Tetapi Brahmagupta persoalan ketika mengusahakan membagi angka satu dengan 0.

Pengakuannya, angka apa yg apabila dikalikan 0 karena itu hasilnya sama seperti satu?

Pemecahannya butuh ide matematis baru : ketidakterbatasan.

The infinity symbolKonsep ketidakterbatasan pecahkan teka-teki pembagian angka 0. (Getty Images)

Cuma ketidakterbatasan yg rasional dalam pembagian angka 0.

Serta pembaharuan pengetahuan itu pula disumbangkan pakar matematika asal India yang lain, ialah Bhaskara, pada masa ke-12.
Artikel Terkait : mean median modus

Bagaimana pemikiran hitung-hitungan itu?
Apabila Anda ambil sebuah serta membaginya berubah menjadi dua, karena itu Anda dapatkan dua buah.

Apabila Anda memotongnya berubah menjadi tiga, Anda bakal menggenggam tiga buah.

Pembagian selanjutnya bakal membuahkan pecahan-pecahan yg lebih kecil, tetapi dengan jumlahnya yg semakin banyak.

Kelanjutannnya, Anda bakal dapatkan jumlahnya buah yg gak hanya terbatas.

Bhaskara lalu hingga sampai pada penilaian kalau angka satu dibagi 0 sama seperti gak hanya terbatas.

Sliced avocado used as an example of fractioningAkhirnya, angka pecahan membuahkan angka gak hanya terbatas. (Getty Images)

Tetapi hitung memanfaatkan angka 0 berkembang lebih dari itu.

Walaupun di sepakati kalau tiga dikurangi tiga sama seperti 0, lalu apa dari hasil tiga dibagi empat?

Kayaknya jawaban Anda atas bab itu merupakan 'tidak ada'. Tetapi beberapa orang India temukan bentuk baru dari tanpa ada : angka negatif.

Warga India mengetahui angka negatif serta 0 sebab mereka menyakini nominal itu jadi entitas abstrak.

Numbers floatingMasyarakat India meyakini angka merupakan entitas yg abstrak. (Getty Images)

Beberapa angka bukan utk sekedar mengalkulasi atau mengukur, dan juga miliki nyawa, mengambang tidak dengan seutas tali di dunia riil.

Penilaian itu membuahkan ledakan buah pikiran matematis.

X serta Y
Pendekatan abstrak orang India pada matematika membeberkan trik baru menuntaskan kesamaan kuadrat.

Wawasan Brahmagupta bab angka negatif memungkinkannya memandang kalau kesamaan kuadrat bakal selamanya miliki dua jalan keluar. Salah satunya dari jawaban itu bisa berbentuk angka negatif.

Brahmagupta bahkan juga bisa pecahkan kesamaan kuadrat dengan dua variabel (X serta Y) .

Perubahan itu baru berlangsung di dunia belahan barat tahun 1657.

Disaat itu, ahli matematika asal Prancis, Pierre de Fermat, mempresentasikan hal sama, tidak dengan sadar itu udah diketemukan di India beberapa ratus tahun awal kalinya.

Pierre de FermatPierre de Fermat 'memecahkan' kesamaan kuadrat tahun 1657. (Getty Images)

Brahmagupta pula meningkatkan bahasa baru buat mengekspresikan jalan keluar atas kesamaan itu.

Waktu lakukan eksperimen, dia memanfaatkan inisial dua warna buat perlihatkan variabel.

Itu yg mengakibatkan pemakaian X serta Y, dua inisial yg masih kita pakai sampai saat ini.

Gak berhenti disana
Banyak pakar matematika di India pula bertanggungjawab atas penemuan baru dalam pengetahuan trigonometri.

The Earth, the Moon and the Sun in a right triangleAhli astronomi India bisa mengalkulasi prediksi jarak di antara bumi,  bulan, serta matahari dengan pendekatan trigonometri. (BBC)

Benar kalau beberapa orang Yunani merupakan yg pertama-tama meningkatkan 'kamus' yg mengartikan geometeri ke angka serta sebaliknya.

Tetapi pakar matematika bawa pengetahuan itu bagian yg lebih jauh.

Mereka memanfaatkan trigonometri buat mendalami dunia di kurang lebih mereka, terhitung navigasi laut serta mengalkulasi jarak antar galaksi.

Banyak ahli matematika India itu mengkalkulasi jarak di antara bumi serta bulan dan tenggang di antara bumi serta matahari.

PiKonsep Pi yg sukar dimengerti. (Getty Images)

Mereka pula pecahkan misteri satu diantara angka palinglah penting dalam matematika : Pi.

Pi merupakan rasio numerik di antara keliling serta diameter lingkaran. Angka ini tampak dalam tiap hitung serta amat bermanfaat untuk banyak arsitek, sebab hitungan lingkaran selamanya butuh Pi.

Saat beratus-ratus tahun, pakar matematika cari nilai tentunya Pi, tetapi baru pada masa ke-6, seseorang ahli asal India bernama Aryabhata temukan prediksi yg pas : 3, 1416.

Aryabhata waktu itu pula memanfaatkan nilai Pi buat mengalkulasi keliling bumi. Dia temukan angka 39. 968 km., gak beda jauh dengan yg kita yakini benar waktu ini, ialah 40. 075 km..

A Pi formed of sticks and stonesFormula nilai Pi masih dipandang seperti penemuan bangsa Eropa. (Getty Images)

Madhava memahami kalau dengan meningkatkan serta kurangi pecahan tidak serupa, hitungan formula Pi yg pas bisa diketemukan.

Formula itu saat ini masih tetap di ajarkan di banyak kampus di penjuru dunia, seakan-akan itu diketemukan ahli matematika asal Jerman bernama Gottfried Wilhelm Leibniz pada masa ke-17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar