Berbagai hal yg diungkapkan Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi kala berikan sambutan di acara pembukaan World Indonesia Scholarship (WISH) Festival 2019 yg terjadi di gedung Library Digital Kampus Negeri Medan (Unimed) Jalan Williem Iskandar, Medan, Sabtu (27/7/2019) .
Lebih kurang 30 menit, dia berkata tiada teks. Memang, disaat didaulat ke atas panggung, dia memegang kertas di tangannya. Akan tetapi sebentar seusai membaca tulisan di kertas itu, dia langsung mengantonginya.
Simak Juga : akar kuadrat
" Banyak kali yang wajib kuucapkan namanya. Yg saya hormati. . . si anu. . . si polan. . . Berikut ini di Indonesia ini, jangankan bila gak dikatakan namanya, salah panggil saja, dapat berbulan gak dicakapinya kita. Supaya fair, yg saya hormati, semualah kita yg berada pada sini, " kata Edy yang diterima gelak beberapa ratus peserta yg didominasi pelajar itu.
Dalam sambutannya itu, Edy lantas sekian kali menuturkan beberapa kaidah matematika yg menurut dia penting namun tidak mesti dapat dimanfaatkan di lapangan. Menariknya, walaupun dalil-dalil matematika itu diungkapkannya berkesan asal serta spontan, akan tetapi hasilnya benar.
" Saya ini jenderal perang. Di medan tempur tidaklah ada itu sinus 30 derajat yg besarnya 1/2 (1/2) , cosinus 0 yg besarnya 1. Pun tangen, cotangen, " ujarnya yg diterima gelak tawa peserta yg didominasi pelajar serta akademisi Unimed itu. Walaupun berkesan asal ucapkan serta spontan, akan tetapi angka yg dikatakannya itu benar.
Artikel Terkait : akar pangkat 3
" Dahulu, kita di ajarkan kaidah phytagoras. C kuadrat sama seperti A kuadrat makin B kuadarat. A sama seperti akar C kuadrat kurang akar B kuadrat. Itu perlu pula, namun bila pengin sukses, apa yg di kepala itu yg dirumuskan, lalu konsentrasi serta banyak berdoa. Itu yg kulakukan waktu perang dengan Fretellin di Timor-Timur berbarengan 12 anggota saya. Mana ada tangen, cotangen disana, " kata Edy yg diterima gelak tawa peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar