Sabtu, 23 November 2019

Upaya Terbitkan Peringatan Kode Oranye untuk Aktivitas Penerbangan

Paska letusan Gunung Merapi pada 14 Oktober 2019, data pengamatan alami penambahan pada 25 Oktober 2019 berbentuk kenaikan jumlahnya gempa vulkano-tektonik dalam (VTA) meraih 12 kali.

Menurut data Balai Pengumpulan bukti-bukti serta Peningkatan Teknlogi Kebencanaan (BPPTK) Jogjakarta, penambahan itu diikuti dengan kenaikan gempa gempa dangkal pada tanggal 26-28 Oktober.

Pada tanggal 28 Oktober jumlahnya gempa vulkano-tektonik dangkal (VTB) meraih 5 kali serta multi-phase (MP) meraih 27 kali.
Simak Juga : kode warna HTML

Merapi-meletus
Letusan Gunung Merapi, Sabtu (9/11) . Photo : BPPTK Jogjakarta
Selanjutnya kegempaan alami penurunan kembali dengan jumlahnya rata-rata gempa VTA serta VTB 1 kali/hari serta MP lebih kurang 5 kali/hari.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam tayangan wartawan terdaftar mengatakan, pengamatan memanfaatkan drone tanggal 30 Oktober 2019 di pusat kubah lava teramati material baru berbentuk sumbat lava yang terangkat yang disangka berkaitan dengan penambahan kegiatan pada 25-28 Oktober 2019.

Kegiatan kegempaan kembali bertambah pada tanggal 8 November 2019 dimana tertera gempa VTA 3 kali, VTB 9 kali, serta MP 44 kali.

Di hari Sabtu tanggal 9 November 2019 jam 06. 21 WIB berlangsung letusan terekam di seismogram dengan amplitudo 65 mm serta waktu 160 detik.

Awan panas melesat dengan jarak lebih kurang 2 km menuju Kali Gendol. Kolom asap letusan setinggi ±1500 m dari pucuk.

Buat menyikapi masalah abu vulkanik pada penerbangan karena itu VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diedarkan dengan kode warna Orange.

Merapi-meletus
Perbandingan kegiatan seismik letusan Gunung Merapi.

Hujan abu diadukan berlangsung di lebih kurang Gunung Merapi dengan arah menguasai ke bagian Barat sejauh 15 km dari pucuk.
Artikel Terkait : satuan berat

Daerah yang terimbas hujan abu tipis seperti di Wonolelo, Sawangan, Kabupaten Magelang serta Tlogolele, Selo, Kabupaten Boyolali.

Ultimatum bahaya dari insiden letusan seperti ini berbentuk Awan Panas Letusan (APL) yang bersumber bermaterial kubah lava serta lontaran material vulkanik dengan jangkauan <3 km menurut volume kubah yang sebesar 416. 000 m3 menurut data drone 30 Oktober 2019.

Orang buat masih tenang serta bekerja seperti biasa di luar radius 3 km dari pucuk Gunung Merapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar