Senin, 18 November 2019

Jangan Lewatkan Tomat Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria

Pigmen pemberi warna merah pada tomat atau likopen dapat menambah kwalitas sperma, terutamanya pada ukuran serta potensi berenang.

Demikian kajian baru pada sekumpulan kecil pria.

Simak Juga : morfologi

Beberapa pengamat menyampaikan, penemuan mereka dapat mendukung kurangi kepentingan buat perawatan kesuburan invasif di saat depan sebab lebih dari 40 prosen dari semua masalah infertilitas dikarenakan oleh produksi atau kegunaan sperma yang abnormal.

Hasil kajian yang diedarkan dalam European Journal of Nutrition, tunjukkan jika partisan yang mengkonsumsi LactoLycopene miliki hampir 40 prosen semakin banyak sperma yang berenang cepat dibanding disaat mereka mengawali uji-coba, berbarengan dengan perbaikan ukuran serta bentuk.

“Kami tak sungguh-sungguh mengharapkan jika dalam akhir kajian akan ada ketaksamaan dalam sperma dari lelaki yang mengkonsumsi tablet versi mereka yang mengkonsumsi plasebo, ” kata profesor Allan Pacey, kepala departemen onkologi serta metabolisme Kampus Sheffield serta penulis pokok studi, seperti dikutip web Independent, beberapa waktu terakhir.

Pacey memberikan tambahan jika dia yakin karakter anti-oksidan likopen dapat menghambat sperma dari kehancuran. “Ketika kami mendekodekan hasilnya, saya hampir jatuh dari bangku saya. Penambahan morfologi – ukuran serta bentuk sperma – benar-benar menghebohkan, ” jelas Pacey.

Klub pengamat pacey mengutarakan, sesi lalu ulangi uji-coba ini pada pria dengan problem kesuburan buat lihat apa suplemen dapat menambah kwalitas sperma serta apa itu dapat mendukung pasangan tidak dengan perawatan kesuburan invasif.
Artikel Terkait : mitokondria

Prof. Richard Sharpe, satu orang profesor di Pusat Kesehatan Reproduksi MRC di Kampus Edinburgh, menyebutkan kajian ini jadi “sinar matahari kecil”.

“Temuan ini dapat bermakna jika mengonsumsi senyawa ekstrak tomat ini mungkin miliki resiko memberikan keuntungan pada pria dengan infertilitas sebab motilitas sperma yang tidak baik atau morfologi, ” kata Sharpe.

Berikan komentar kajian, Ying Cheong, profesor Kedokteran Reproduksi di University of Southampton, menyarankan biar klub pengamat memperluas penemuan mereka dengan studi yang memanfaatkan “kelahiran hidup” jadi titik akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar