Kamis, 28 Februari 2019

Jangan Lewatkan IPC Perkuat Sinergi Menuju Visi Operator Pelabuhan Kelas Dunia

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC dengan cara agresif memajukan kerjasama dengan beragam stakeholder pelabuhan buat membuat efisiensi layanan kepelabuhanan. Perihal itu dalam rencana ketujuan visi berubah menjadi operator pelabuhan kelas dunia di tahun 2020.

Tinggal di Museum Maritim Indonesia, IPC mengerjakan pertemuan dengan Instansi Tinggi Negara, Kementerian Berkenaan, lnstansi Pemerintah di lingkungan Jakarta Utara, Asosiasi Pemakai Layanan, Konsumen, Perbankan serta internal IPC Kelompok.
Simak Juga : stakeholder adalah

Direktur Khusus IPC, Elvyn G Masassya, memaparkan, stakeholder Gathering merupakan usaha IPC buat duduk bersama-sama stakeholder buat mengimbangi persepsi serta membicarakan perihal yg berkenaan dunia kepelabuhanan buat memajukan penambahan mutu layanan serta memajukan efektifitas serta efisiensi Iayanan di pelabuhan.

Dirinya sendiri menjelaskan kabar koorporasi baik ide kerja atau perolehan IPC di tahun awal kalinya dalam acara yg dibuka dengan paparan Menteri Rencana Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.

“Kedepan dunia kepelabuhanan serta logistik bakal bertambah melawan. Agar dapat beradu dengan pelabuhan internasional, IPC senantiasa butuh support serta prinsip dari semuanya stakeholder. Ini merupakan kerja berbarengan kita, ” kata Elvyn, Direktur Khusus IPC, Rabu (20/2/2019) .

Menilik kemampuan operasional di tahun 2018, IPC mencatat penambahan di seluruh Iini operasional baik arus barang, arus kapal serta arus penumpang. Arus peti kemas bertambah 12, 7% sebesar 7, 80 juta TEUs, sesaat arus non petikemas ikut bertambah 8, 54% sebesar 61, 97 juta Ton ketimbang tahun awal kalinya.

Buat arus kapal, berlangsung penambahan 2, 86% sebesar 208 juta GT ketimbang tahun awal kalinya sebesar 202, 2 juta GT. Perkembangan yg penting berlangsung pada arus penumpang 16, 68% sebesar 714, 93 ribu orang ketimbang tahun awal kalinya sebesar 612, 68 ribu orang (unaudited) .

Sama dengan kemampuan operasional di tahun 2018, kemampuan keuangan IPC ikut alami penambahan. Penerimaan upaya bertambah 4, 94% sebesar Rp11, 45 triliun (unaudited) ketimbang tahun awal kalinya sebesar Rp10. 91 tiriliun. Laba bersih bertambah 9, 95% sebesar Rp2, 43 triliun (unaudited) ketimbang tahun awal kalinya sebesar Rp2, 21 triliun.

Elvyn menyambung, Perseroan yg dipimpinnya udah melayani direct call ke 4 benua, Inter Asia, Amerika, Eropa, Australia. Direct call udah memajukan penambahan nilai export 6. 7% sebesar US$180, 215 juta ketimbang tahun awal kalinya US$168, 828 juta. Tidak hanya itu project direct call udah mengirit ongkos logistik sebesar 20% atau US$300 per container serta mengirit waktu pengiriman barang dari 31 hari berubah menjadi 21 hari.

“Ditahun 2020 IPC bakal bertransformasi dari Terminal Operator berubah menjadi Trade Corridors. Transforming From Infrastructure Player into Ecosystem Player. Kedepannya IPC bakal bertindak jadi Trade Facilitator serta lebih jauh kembali berubah menjadi Trade Acceletator. Dengan rencana ini IPC bukan hanya bakal melayani bongkar muat barang namun ikut memajukan perdagangan lewat ekosistem, ” tutup Elvyn.
Artikel Terkait : teknologi informasi

Bambang Brodjonegoro mengapresiasi capaian yg digapai IPC, baik dari segi keuangan serta operasional. Menurut dia capaian itu mesti senantiasa ditingkatkan, hingga IPC, terutama Tanjung Priok, dapat berubah menjadi pelabuhan penopang khusus ekonomi negara, serta berubah menjadi pendorong perekonomian nasional.

" Saya mengharapkan IPC dapat berubah menjadi satu diantaranya pelabuhan hub paling besar di Indonesia, yg dapat ambil kembali pasar muatan kita yg sejauh ini di kirim lewat Singapura” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar