Rabu, 04 Desember 2019

Beginilah Dinas Perhubungan Kirim Surat Permohonan Maaf Kepada Sriwijaya Air

Kepala Dinas Perhubungan serta Informatika, Papua Barat Agutinus Kadakolo pada akhirnya mohon maaf pada pihak Sriwijaya Air atas pengakuan yang membuat Sriwijaya air tutup penerbangan di Lapangan terbang Rendani, Manokwari.


Pengakuan permintaan maaf itu dikatakan lewat surat sah bernomor 500/1208/Dishub-PB/VII/2019 dikeluarkan tanggal (29/07) diperuntukkan terhadap Vice President Corporate Secretary berkenaan permintaan maaf.
Surat itu membalas surat dari faksi Sriwijaya Air, Airport Service Manajer tanggal 27 Juli 2019 dengan Nomor 085/EXT/ASM-MKW/VII/2019 berkenaan pemberitahuan cencel flight penerbangan Sriwijaya Air yang diperuntukkan terhadap kepala kantor UPBU Lapangan terbang Rendani.
" Kami jadi institusi tekhnis di Daerah Propinsi Papua Barat menyikapi hal semacam itu lewat cara serius. Peluang ada jalinan dengan pengakuan yang pernah atau udah kami katakan pada pihak Sriwijaya Air di Bandar udara Rendani Manokwari saat lalu, " kata Agustinus.
Dalam surat itu pula menyebutkan sewaktu faksinya membaca berkenaan surat dari Sriwijaya dengan faktor operasional, namuntidak memperjelas berkenaan dari keterangan di atas pengakuan kepala dinas pehubungan Papua Barat.
Simak juga : contoh surat permohonan

" Kami amat meminta maaf seumpamanya surat dari Sriwijaya Air ada jalinan dengan pengakuan atau alasan yang pernah dilepaskan dan diterbitkan lewat media pers serta sosial media, sampai mengakibatkan image penduduk jika berkenaan cencel flight Sriwijaya dikarenakan pengakuan kepala dinas perhubungan, " jelasnya.
WhatsApp Image 2019-07-29 at 17. 25. 21. jpeg
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan waktu diminta info oleh mass media di halaman apel kantor gubernur. Photo : Spesial
Jadi institusi tekhnis di Papua Barat mengharap supaya faksi Sriwijaya supaya selekasnya menarik notem cencel flight serta bisa bekerja sesuai dengan scedul yang diputuskan. Tembusan surat itu di tujukan terhadap Gubernur Papua Barat, ASM Sriwijaya Air Manokwari, Kepala kantor otoritas lapangan terbang daerah IX Manokwari serta kepala kantor UPBU Lapangan terbang Rendani Manokwari.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan waktu dilakukan konfirmasi wartawan menyampaikan, resiko dari pemberhentian rute penerbangan amat luas baik terhadap penduduk atau terhadap entrepreneur khususnya layanan pengiriman barang seperti pengiriman kepiting.
Artikel Terkait  : contoh surat penawaran

" Saya akan mengumpulkan seluruh pihak untuk mengulas soal ini, kami akan juga menyurati faksi Sriwijaya namun juga Garuda yang udah terlebih dulu pergi supaya masih bekerja di Manokwari, " kata Dominggus Mandacan Senin (30/7) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar